Kembalinya Seorang
Pemuda
Langit
tampak gelap ketika seorang pemuda melongokkan kepala ke jendela kamarnya. Tak
satupun bintang yang memancarkan cahayanya malam itu. Tetapi tetap saja wajah
sang pemuda memandang langit nan gelap itu dengan penuh sabar laksana menunggu
datangnya sesuatu yang telah lama dia nanti. Diwajah pemuda tersebut selalu
menggantung senyum yang menggambarkan kesabaran walaupun dari matanya tampak
keletihan yang sangat mendalam.
Sekejap
dia kembali duduk di depan meja di sudut kamarnya yang kecil, yang telah
terpenuhi dengan buku-buku kuno yang tertumpuk tak teratur. Buku-buku yang
sudah jarang disentuhnya belakangan ini karena dia telah sibuk hidup dialam
perasaan yang dia sendiri tidak mengenal alam ini dengan baik. Di alam inilah
dia hidup dengan seorang gadisyang belum kenal dengan baik.
Gadis
yang mengenalkan padanya pahitnya rasa cinta dan manisnya penderitaan,
lembutnya perasaan pria dan kerasnya hati wanita serta begitu tajamnya mulut
wanita. Sedemikian tajamnya sekali gerak saja dapat menghancurkan hati seorang
pria. Banyak sudah si gadis mengenalkan sesuatu yang tak dia kenal sebelumnya.
Sesuatu yang hidup di alam perasaan yang dikuasai oleh seorang putri yang
mengatur semua mahluk yang hidup didalamnya.
Putri
yang begitu angkuh dengan kecantikannya yang tiada duanya, sehingga begitu
seorang pria sejenak memandangnya begitu pula hatinya terjatuh didepan lutut si
putri siap dijadikan apapun sesuai dengan keinginan si putri. Sedemikian
hebatnya pengaruh tersebut sehingga jarang sekali ada pria yang dapat kembali
dari alam ini dengan selamat.
Untunglah
si pemuda ini cepat sadar dengan semua yang dilihatnya, ia telah kembali dari
alam tersebut dengan selamat walaupun disebagian tubuhnya tampak luka yang
mendalam, yang mungkin memberi bekas kenangan untuk selamanya.
0 komentar:
Posting Komentar