PERTUMBUHAN PADA TUMBUHAN
1. Proses pertumbuhan pada tumbuhan dimulai dengan tiga kegiatan yang merupakan pertumbuhan primer, yaitu:
- Pembelahan sel, terjadi pada
daerah titik tumbuh akar dan batang serta pada jaringan kambium.
- Pemanjangan sel, terjadi pada
meristem primer yang mengalami pembelahan secara apikal sehingga
mengakibatkan batang dan akar bertambah panjang.
- Differensiasi sel, meristem di
ujung batang membentuk daun muda menyelubungi bagian ujung membentuk tunas
kuncup.
2. Pada
tumbuhan tertentu selain mengalami pertumbuhan primer juga mengalami
pertumbuhan sekunder. Pertumbuhan ini disebabkan oleh aktifitas
jaringan kambium yang meliputi:
- kambium gabus (felogen), ke
luar membentuk felem dan ke dalam membentuk feloderm.
- kambium fasis, membentuk xylem
dan floem sekunder.
- kambium interfasis, membentuk
jari-jari empulur.
3.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dapat di kelompokkan menjadi dua,
yaitu:
- faktor dalam, meliputi faktor
genetik dan hormonal.
- faktor luar, meliputi nutrisi,
cahaya yang bersifat menghambat pertumbuhan, suhu dan kelembaban, pH, dan
gravitasi mempengaruhi arah tumbuh.
Untuk
merangsang pertumbuhan, perkembangan, dan partenokarpidalam pertanian sering
dipakai zat tumbuh (hormon). Hormon pertumbuhan pd tanaman meliputi:
- Auksin, merangsang perpanjangan
sel terutama pada titik tumbuh dan juga merangsang partenokarpi, yaitu timbulnya
buah tanpa didahului atau mempercepat diferensiasi.
- Giberelin, meningkatkan
pemanjangan sel.
- Sitokinin, merangsang
pembelahan sel.
- Rhizokalin, merangsang
pembentukkan akar.
- kaulokalin, merangsang
pembentukkan batang.
- filokalin, merangsang
pembentukkan daun.
- anthokalin, merangsang
pembentukkan bunga.
- traumalin, mempercepat
penyembuhan luka.
- gas etilen, merangsang
pematangan buah.
- asam absisat, menghambat
pertumbuhan, membantu menggugurkan daun pada musim gugur.
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
|
Perkembangan
|
|
1
|
Bertambahnya
ukuran seperti panjang, lebar, volume dan massa.
|
Suatu proses menuju kedewasaan
(menuju suatu keadaan yang lebih tinggi, lebih teratur dan lebih kompleks)
|
2
|
Bersifat kuantitatif
|
Bersifat kualitatif
|
3
|
Irreversibel (tidak dapat kembali ke keadaan
semula)
|
Reversibel (dapat kembali ke keadaan semula)
|
4
|
Dapat diukur dengan menggunakan alat:
auksanometer
|
Tidak
dapat diukur
|
Macam-macam
pertumbuhan pada tumbuhan,
1.
Pertumbuhan primer
adalah pertumbuhan yang memanjang baik yang terjadi pada ujung akar maupun ujung
batang. Pertumbuhan primer dapat diukur secara kuantitatif yaitu dengan
menggunakan alat auksanometer .
Pertumbuhan
primer pada ujung akar dan ujung batang dapat dibedakan menjadi 3 daerah yaitu:
a.a.Daerah
pembelahan sel, terdapat di bagian ujung akar. Sel-sel di daerah ini aktif
membelah (bersifat meristematik)
b.b.Daerah
perpanjangan sel, terletak di belakang daerah pembelahan. Sel-sel di daerah
inimemiliki kemampuan untuk membesar dan memanjang.
c.c.Daerah
diferensiasi sel, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel
yang mempunyai fungsi dan struktur khusus.
2.2.Pertumbuhan
sekunder adalah pertumbuhan yang dapat menambah diameter batang.
Pertumbuhan sekunder merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu
kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil.
Macam-macam
Perkecambahan pada Biji
1.Perkecambahan
hipogeal: apabila terjadi pembentanga ruas batang
teratas (epikotil) sehingga daun lembaga tertarik keatas tanah tetapi kotiledon
tetap di dalam tanah.
Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan kacang kapri.
Contoh: perkecambahan pada biji kacang tanah dan kacang kapri.
2.Perkecambahan
epigeal: apabila terjadi pembentangan ruas batang di
bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga dan
kotiledon terangkat ke atas tanah.
Contoh: perkecambahan pada biji buncis dan biji jarak.
Contoh: perkecambahan pada biji buncis dan biji jarak.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Pertumbuhan pada tumbuhan
1.Faktor
eksternal / lingkungan: faktor ini merupakan
faktor luar yang erat sekali hubungannya dengan proses pertumbuhan dan
perkembangan. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan adalah
sebagai berikut:
1.Air
dan mineral
2.Kelembaban.
3.Suhu
4.Cahaya
2.Faktor
internal: faktor yang melibatkan hormon dan gen yang
akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Macam-macam
hormon pada tumbuhan:
1.1.Auksin
2.2.Giberelin
3.3.Sitokinin
4.4.Gas
Etilen
5.5.AsamAbsisat
6.Kalin
Macam-macam
hormon kalin adalah sebagai berikut.:
a.Rhizokalin:
merangsang pembentukan akar
b.Kaulokalin:
merangsang pembentukan batang
c.Anthokalin:
merangsang pembentukan bunga
d.Filokalin:
merangsang pembentukan daun
Pengaruh
Cahaya pada pertumbuhan Tumbuhan:
Cahaya
bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya digunakan untuk
proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses pembentukan klorofil.
Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat (inhibitor) pada
proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke
bagian yang
tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi
tidak terkena cahaya. Sehingga, proses perkecambahan yang diletakan di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi
Pengaruh
Nutrien pada pertumbuhan Tumbuhan:
No
|
Unsur hara
|
FUNGSI
|
1
|
Belerang (S)
|
Merupakan komponen utama protein dan koenzim pada
tumbuhan
|
2
|
Fosfor (P)
|
Merupakan komponen pembentuk asam nukleat, fosfolipid,
ATP dan beberapa koenzim
|
3
|
Magnesium (Mg)
|
Merupakan komponen klorofil dan mengaktifkan banyak
enzim pada tumbuhan
|
4
|
Kalsium (Ca)
|
Merupakan unsur penting dalam pembentukan dan
stabilitas dinding sel, memelihara struktur dan permeabilitas membran, dan
mengaktifkan banyak enzim pada tumbuhan
|
5
|
Kalium (K)
|
Merupakan kofaktor yang berfungsi dalam sintesis
protein
|
6
|
Nitrogen (N)
|
Merupakan komponen asam nukleat, protein, hormon dan
koenzim
|
7
|
Oksigen (O)
|
Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
|
8
|
Karbon (C)
|
Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
|
9
|
Hidrogen (H)
|
Merupakan komponen utama senyawa organik tumbuhan
|
10
|
Molibdenum (Mo)
|
Komponen esensial untuk fiksasi nitrogen
|
11
|
Nikel (Ni)
|
Kofaktor untuk enzim yang berfungsi dalam metabolisme
nitrogen
|
12
|
Seng (Zn)
|
Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil,
mengaktifkan beberapa enzim
|
13
|
Mangan (Mn)
|
Merupakan unsur yang aktif dalam pembentukan klorofil,
mengaktifkan beberapa enzim
|
14
|
Besi (Fe)
|
Merupakan komponen sitokrom, mengaktifkan beberapa
enzim
|
15
|
Klor (Cl)
|
Diperlukan untuk tahapan pemecahan air pada
fotosintesis, diperlukan dalam menjaga keseimbangan air
|
METABOLISME
Metabolisme
adalah proses penyusunan (anabolisme) dan pembongkaran (katabolisme) zat-zat
dalam tubuh organisme.
A.
Enzim
Reaksi metabolisme merupakan reaksi enzimatis yang
melibatkan enzim. Sifat-sifatnya sbb:
- merupakan protein.
- biokatalisator (katalisator
hidup yang mempercepat reaksi kimia tetapi tidak berubah setelah selesai
reaksi.
- mempercepat reaksi kimia dengan
jalan menurunkan energi aktivasi.
- tidak mengubah keseimbangan
reaksi.
- bekerja sangat spesifik, yaitu
satu substrat, satu enzim.
- memiliki sisi aktif atau sisi
katalistik, yaitu bagian enzim tempat substrat berkombionasi.
- substrat “asing” berfungsi
menghambat reaksi disebut inhibitor dan yang berfungsi mempercepat reaksi
disebut aktivator.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim:
- konsentrasi substrat,
- konsentrasi enzim,
- temperatur,
- prubahan pH.
B.
Respirasi Aerob dan Anaerob
Respirasi
merupakan oksidasi senyawa organik secara terkendali untuk membebaskan energi
bagi pemeliharaan dan perkembangan makhluk hidup.
1.
Respirasi aerob, yaitu respirasi yang membutuhkan oksigen bebas.
2.
Respirasi anaerob, yaitu respirasi yang tidak membutuhkan oksigen bebas.
Respirasi
sel secara aerob berlangsung melalui empat tahap, yaitu:
1.
Glikolisis
- berlangsung di sitoplasma,
- berlangsung secara anaerob,
- mengubah satu molekul glukosa
menjadi dua molekul asam piruvat,
- dihasilkan energi sebesar 2 ATP
dan 2 NADH untuk setiap molekul glukosa.
2.
Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat
- berlangsung pada matriks mitokondria,
- mengubah asam piruvat menjadi
Asetil Koenzim A,
- dihasilkan 1 NADH dan CO2 untuk
setiap pengubahan molekul asam piruvat menjadi Asetil Koenzim A.
3.
Siklus Kreb’s
- berlangsung pada matriks
mitokondria,
- mengubah Asetil Koenzim A
menjadi CO2,
- untuk tiap molekul senyawa
Asetil Koenzim A dihasilkan 1 ATP, 1 FADH, dan 3 NADH.
4.
Rantai Transpor Elektron
- NADH dan FADH merupakan senyawa
pereduksi yang menghasilkan ion hidrogen,
- melalui rantai respirasi,
hidrogen dari NADH dan FADH yang dihasilkan pada proses glikolisis.
Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat dan siklus kreb’s dilepaskan ke
oksigen (sebagai senyawa penerima hidrogen terakhir), untuk membentuk H20
dengan melepaskan energi secara bertahap,
- satu molekul NADH akan
menghasilkan 3 ATP, sedangkan satu molekul FADH akan menghasilkan 2 ATP.
Pada
respirasi anaerob jalur yang ditempuh meliputi:
- glikolisis
- pembentukkan alhokol
(fermentasi alkohol) atau pembentukkan asam laktat (fermentasi asam
laktat). Contoh organisme yang melakukan fermentasi alkohol adalah ragi.
Reaksi fermentasi adalah:
- C6H12O6 (glukosa) → 2
CH3-CH2-OH (etanol) + 2 CO2 + E
- contoh organisme yang melakukan
fermentasi asam susu adalah bakteri asam susu yang menyebabkan asamnya
susu.
C.
Fotosintesis
Fotosintesis
adalah proses pembentukkan bahan organik dari bahan organik dengan bantuan
cahaya dan kloroplas. Proses fotosintesis terjadi pada kloroplas dengan dua
tahap reaksi, yaitu:
1.
Reaksi Terang
- terjadi pada tilakoid (grana)
kloroplas,
- terjadi proses fotolisis air
sehingga dihasilkan oksigen. Jadi, oksigen dihasilkan dari H2O,
- reaksi tergantung pada cahaya
untuk mengubah energi cahaya menjadi energi kimia berupa ATP dan NADPH.
2.
Reaksi Gelap
- terjadi pada stroma kloroplas,
- reaksi yang dapat (bukan harus)
berlangsung dalam gelap karena enzim-enzim untuk fiksasi CO2 pada stroma
kloroplas tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan ATP dan NADPH yang
dihasilkan dari reaksi terang,
- menggunakan daur Calvin (daur
reduksi karbon, daur C-3) yang terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
- karboksilasi adalah penambahan
CO2 ke RuBp (Ribulosa Bi Pospat) membentuk dua molekul APG (Asam Pospo
Gliserat) dengan bantuan enzim karboksilase,
- reduksi adalah perubahan gugus
karboksil dalam APG menjadi gugus aldehid dalam PGAL (Pospo Gliserat
Aldehid),
- regenerasi adalah pembentukkan
kembali RuBp yang diperlukan untuk bereaksi dengan CO2 yang berdifusi ke
dalam daun melalui stomata.
D.
Kemosintesis
Kemosintesis adalah asimilasi karbon yang energinya berasal
dari reaksi-reaksi kimia dan tidak diperlukan klorofil. Umumnya dilakukan oleh
mikroorganisme, misalnya bakteri. Organismenya disebut kemoautotrof.
Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu dan energi
yang timbul digunakan untuk asimilasi karbon.
- contoh bakteri nitrit:
Nitrosomonas, Nitrosococcus
- contoh bakteri nitrat: Nitrobacter
- contoh bakteri belerang:
Thiobacillus, Begiatoa
E.
Percobaan Tentang Fotosintesa dan Respirasi
1.
Ingenhouz
- tujuan: membuktikan pada
fotosintesis dilepaskan oksigen,
- obyek: tanaman air Hydrilla
verticillata,
- hasil: tanaman air yang ditutup
dengan corong terbalik dan ditempatkan di bawah sinar matahari maka
timbullah gelembung-gelembung gas (oksigen).
2.
Engelmann
- tujuan: membuktikan pada
fotosintesis mutlak diperlukan klorofil,
- obyek: ganggang Spyrogira
dan bakteri oksigen,
- hasil: hanya kloroplas yang terkena
sinar yang melepaskan oksigen, hal ini terbukti dengan berkerumunnya
bakteri oksigen di sekitar tempat yang terkena sinar.
3.
Sachs
- tujuan: membuktikan bahwa pada
fotosintesis dihasilkan amilum,
- obyek: daun yang sebagian
ditutup dan reagent Yodium,
- hasil: daun yang menjadi obyek
dimasukkan ke air panas kemudian ke alkohol dan kemudian ke reagent
Yodium. Hasilnya adalah daun yang tidak ditutup berwarna hitam dan yang
ditutup tidak berwarna.
4.
Percobaan Respirasi pada Hewan
- tujuan: mempelajari respirasi
pada hewan, melihat faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kebutuhan
oksigen pada hewan saat bernafas.
0 komentar:
Posting Komentar