Pertanyaan Jiwa

Pertanyaan Jiwa Kemanakah hilangnya konsentrasiku, yang selama ini selalu menemaniku dalam setiap kegiatanku?
Kemanakah keegoisanku yang dulu selalu menandai setiap jejak langkahku?
Kemanakah air yang dulu selalu mengalir dari mataku yang menyejukkan setiap dukaku?
Kemanakah kesabaranku yang selalu siap menyelesaikan masalahku?

Apakah bentuk pikiran ini yang selalu dibebani oleh masalah masa depan sedangkan masa kiniku mengalami kegagalan?
Apakah bentuk perasaan ini yang selalu menciutkan setiap langkahku dalam menyambung kembali tulang rusuk yang pernah kupinjamkan kepada seseorang?
Apakah bentuk jiwa ini yang selalu hanya bisa menjiwai orang lain tanpa bisa mengendalikan dirinya sendiri?
Apakah bentuk keinginanku ini yang selalu berubah setiap waktu tanpa tahu bahwa waktu juga ada batasnya baginya?

Inikah diriku sekarang?
Yang selalu dipendam keraguan dalam memilih langkah yang mana setiap jejaknya akan ku hiasi dengan segenggam permata merah yang kukikis sendiri dari hatiku.
Yang selalu dipendam keraguan dalam memilih anugrah yang mana akan kutekakkan didalam sangkar yang terbuat dari tulang rusukku, kuberi makan dengan buah yang kupetik sendiri dari jiwaku dan kuberi minum dengan anggur yang kusaring sendiri dari darah